Sabtu, 29 Desember 2012

Pneumonia ( Radang Paru-paru )


DEFINISI
Pneumonia adalah peradangan paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus maupun jamur. macam-macam pneumonia:
A.  PNEUMOCOCCAL PNEUMONIA
Identifikasi : Infeksi bakteri akut ditandai dengan serangan mendadak dengan demam menggigil, nyeri pleural, dyspnea, tachypnea, batuk produktif dengan dahak kemerahan serta lekositosis. Serangan ini biasanya tidak begitu mendadak, khususnya pada orang tuka dan hasil foto toraks mungkin memberi gambaran awal adanitaya pneumonia. Pada bayi dan anak kecil, demam, muntah dan kejangdapat merupakan gejala awal penyakit.

Penyebab penyakit : Streptococcus pneumoniae. Dari 83 tipe kapsula yang diketahui, 23 diperkirakan menyebabkan 90% infesi. Kuman ini ditemukan pada nasofaring orang dewasa tanpa gejala, anak-anak lebih banyak sebagai carrier daripada orang dewasa.
Distribusi penyakit : Merupakan penyakit yang endemisitasnya berkelanjutan, khususnya menyrang bayi dan usia lanjut serta orang-orang yang menderita penyakit tertentu; lebih sering menyerang kelompok dengan tingkat sosial ekonomi rendah di negara berkembang. Penyakit ini muncul pada semua iklim dan musim, tapi insidensi paling tinggi pada musim dingin dan musim semi.
Reservoir : Manusia. Pneumococci umum ditemukan pada saluran pernafasan bagian atas dari orang yang sehat di seluruh dunia dari orang ke orang. 
Cara penularan : Melalui percikan ludah, kontak langsung lewat mulut atau kontak tidak langsung melalui peralatan yang terkontaminasi dischargesluran pernafasan. Biasanya penularan organisme terjadi dari orang ke orang, namun penularan melalui kontak sesaat jarang terjadi. 
Masa inkubasi : Tidak diketahui dengan pasti, mungkin hanya 1-3 hari 
Masa penularan : Penularan berlangsung sampai dengan saat dimana liur dan ingus dari hidung tidak lagi mengandung pneumococci yang virulen dalam jumlah yang bermakna. 
Kerentanan dan kekebalan : Orang akan semakin rentan terhadap infeksi pneumokokkus apabila integritas struktur anatomi dan fisiologi dari saluran pernafasan bagian bawah terganggu. Gangguan ini bisa disebabkan oleh influenza, edema paru oleh berbagai sebab, aspirasi pada pecandu alkohol atau sebab laen, penyakit paru kronis, atau kena terpajan bahan kimia yang iritatif dari udara, para perokok, terpajan asap dapur. Di negara berkembang penyebab penting. Sebagai faktor timbulnya pneumonia pada bayi dan anak-anak adalah malnutrisi dan berat badan lahir rendah

B.  MYCOPLASMAL PNEUMONIA 
Identifikasi : Infeksi ini umum menyerang saluran pernafasan bagian bawah dengan gejala febris. Walaupun sangat jarang faringitis dapat berkembang menjadi bronkhitis dan berlanjut menjadi pneumonia. Perjalanan penyakit berlangsung secara graduli berupa sakit kepala, malaise, batuk biasanya paroxysmal, sakit tenggorokan, kadang sakit pula didada kemungkinan pleuritis.
Mycoplasma pneumoniae
Penyebab penyakit : Mycoplasma pneumoniae, bakteri keluarga Mycoplasmatacea.
Distribusi penyakit : Tersebar diseluruh dunia, sporadis, endemis dan kadang-kadang muncul sebagai wabah terutama menyerang anggota militeratau institusi tertentu. Penyakit ini dapat menyerang semua kelompok umur dan sangat ringan pada anak balita, basanya penyakit dengan gejala klinis yang jelas adalah pada anak usia sekolah atau dewasa muda.  
Reservoir; Manusia. 
Cara penularan : Menular dengan melalui percikan ludah yang dihirup oleh orang lain, melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi atau dengan benda-benda yang tercemar dengan discharge hidung dan tenggorokan dari penderita akut dan penderita batuk.

   Masa inkubasi : Dari 6 sampai 32 hari. 
  Masa penularan : Diperkirakan kurang dari 20 hari. Pengobatan yang diberikan tidak dapat membasmi organisme dari saluran pernafasan dan bakteri ini dapat terus bertahan sampai 13 minggu. 
  Kerentanan dan kekebalan: Pneumonia klinis terjadi pada 3% - 30% infeksi yang disebabkan oleh M.Pneumoniae, dan sangat tergantung pada usia. Gejala klinis  bervariasi mulai dari faringitis ringan tanpa demam sampai dengan penyakit dengan gejala demam sebagai akibat infeksi menyerang saluran pernafasan bagian atas dan bawah. Lamanya kekebalan bertahan tidak diketahui dengan pasti. Kekebalan yang muncul setelah terjadi infeksi dikaitkan dengan terbentuknya antibodi humoralyang bertahan sampai dengan 1tahun.



 C. PNEUMOCYSTIS PNEUMONIA
Identifikasi : Ialah penyakit paru mulai dari akut sampai subakut bahkan seringkali fatal, khususnya menyerang bayi yang kurang gizi, sakit kronis dan prematur. Pada anak yang lebih tua dan dewasa, penyakit ini muncul sebagai penyakit oportunistikyang berkaitan dengan pemakaian immunosupresandan penyakit sistem imunitas.  
Penyebab penyakit : Pneumocystis carinii dan Pneumocystis jirovecii. Umumnya dianggap sebagai protozoa. 
Distribusi penyakit : Endemis dan kadang-kadang muncul sebagai KLB pada bayi yang kurang gizi, debilitas atau pada bayi yang mengalami imunosurpresi. 
Reservoir : Manusia. Organisme dapat ditemukan pada binatang mengerat, ternak, anjing dan hewan laen, namun dengan ditemukannya organisme dimana-mana dan ditambah dengan terjadi infeksi subklinis yang bertahan pada manusia, kecil sekali kemungkinan bahwa sumber penularan pada manusia berasal dari binatang. 
Cara penularan :Penularan dari binatang ke binatang melalui udara dapat dilihat terjadi pada tikus. 
Masa inkubasi : Tidak diketahui 
Masa penularan : Tidak diketahui 
Kerentanan dan kekebalan : Kerentanan meningkat dengan prematuritas, penyakit kronis yang melemahkan keadaan umum dan pada penyakit-penyakit atau pengobatan yang menyebabkan mekanisme kekebalan tubuh terganggu.
 
D. CHLAMIDIAL PNEUMONIAS  
      1. Pneumonia disebabkan oleh Chlamydia trachomatis 
  • Identifikasi:Penyakit paru yang disebabkan oleh chlamydia bersifat subakut menyerang neonatus yang ibunya menderita infeksi pada cervix uteri. Secara klinis pnyakit ini ditandai dengan serangan insidius, berupa batuk  ( khas staccato), demam ringan, bercak-bercak infiltrat pada foto toraks dengan hiperiniltrasi, eosinophilia  dan adanya peningkatan IgM dan IgG. Sekitar setengah dari kasus pada bayi mempunyai gejala prodromal berupa rhinitis dan conjunctivitis. Lama sakit umumnya 1- 3 minggu, dapat memenjang sampai 2 bulan. Spektrum penyakit ini cukup luas, mulai dari rhinitis sampai kepada pneumonia berat. Banyak bayi dengan pneumonia akhirnya berkembang menjadi asthma atau penyakit baru opstruktif. Diagnosa biasanya ditegakkan dengan tehnik IF langsung. Definisi dari immunotype organisme yang menginfeksi didasarkan kepada isolasi biakan sel dari agen penyebab yang didapat dari spesimen nasopharynx bagian belakang atau adanya serum antibodi spesifik dengan titer 1 : 32 atau lebih dengan tehnik mikro IF. Titer antibodi spesifik IgG yang tinggi mendukung diagnosis.  
  • Penyebab penyakit :Chlamydia trachomatis dari immuno tipe D sampai K ( kecuali immuno tipe yang menyebabkan lymphogranuloma venereum).  
  • Distribusi penyakit : Sama dengan penyebaran infeksi chlamydia genital di seluruh dunia. Penyakit ini telah lama dikenal di Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa. Belum pernah terjadi wabah penyakit ini.  
  • Resevoir Manusia : Infeksi secara eksperimental dengan C. Trachomatis dicoba dilakukan pada primata bukan manusia dan mencit; infeksi –pada binatang diketahui belum pernah terjadi secara alamiah. 
  • Cara penularan :Ditularkan dari cervix yang terinfeksi kepada bayi pada saat persalinan, dengan akibat terjadi infeksi nasopharynx ( kadang-kadang conjunctivities chamydia). Penularan melalui saluran pernafasan belum pernah terjadi.  
  • Masa inkubasi Tidak diketahui, namun pneumonia dapat muncul pada bayi berumur 1 sampai 18 minggu ( lebih sering terjadi antara 4 sampai 12 minggu ). Infeksi nosopharynx biasanya tidak terjadi sebelum umur 2 minggu. 
  • Masa penularan  Tidak diketahui   
  • Kerentanan dan kekebalan : Tidak diketahui. Antibodi maternal tidak mencegah bayi dari infeksi.
  • Cara pemberantasan ; Cara-cara pencegahan: cara-cara pencegahan sama halnya seperti terhadap Chlamydia conjunctiviti. Pengawasan penderita, kontak dan lingkungan sekitarnya :
    • Laporan kepada instansi kesehatan setempat: Laporan resmi biasanya tidak diperlukan.
    • Isolasi: lakukan kewaspadaan universal
    • Disinveksi serentak: terhadap discharge hidung dan tenggorokan
    • Penyelidikan kontak dan sumber infeksi: pemeriksaan dilakukkan pada orang tua terhadap kemungkinan infeksi dan bila ditemukan segera diobati.
    • Pengobatan spesifik: saat ini Erythromycin oral ( 50 mg/kg/hari ) merupakan obat pilihan untuk bayi. Sulfisoxazole merupakan alternatif yang dapat diberikan.  

2. Pneumonia disebabkan oleh CHLAMYDIA PNEUMONIAE 

     Identifikasi : Suatu penyakit saluran pernapasan akut yang disebabkan oleh chlamydia dengan gejala batuk, disertai dengan sakit tenggorokan dan suara serak, serta demam pada saat awal serangan. Dahak sedikit, beberapa penderita mengeluh sakit dada. Ronchi paru biasanya ditemukan. Gambaran klinis serupa dengan infeksi yang disebabkan oleh mycoplasma. Berbagai derajat kelainan pada foto thorax ditemukan seperti misalnya infiltrat bilateral, pleural effusion dapat muncul, penyakit biasanya bersifat moderat, namun penyembuhannya relatif lama, dengan batuk yang menetap sampai 2-6 minggu; pada orang dewasa, bronchitis, dan sinusitis dapat menjadi kronik. Kematin jarang terjadi pada kasus tanpa komplikasi.
    Diagnosa ditagakkan terutama dengan pemeriksaan serologis, seperti dengan Complement fixation (CF) untuk medeteksi antibodi terhadap antigen kelompok chlamidia, dengan immunofluorescence (IF) test yang spesifik untuk IgM dan IgG (pada sera yang didapat 3 minggu setelah infektif awal. Pemeriksaan ini dapat mengidentifikasi antibodi terhadap antigen penyebab.pada kasus infeksi ulang, antibodi lpG muncul dini dan kemudian meningkat pada titer yang tinggi. Mereka yang diobati secara didi dengan tetracycline memberikan respon antibodi yang lemah. Organisme tersebut dapat diisolasi dari spesimen usap tenggorok dalm kuninh telur yang telah berembrio yang dapat ditanam pada kultur sel khusus.

·         Penyebab penyakit : Chlamydia pneumoniae strain TWAR, nama spesies yang diberikan untuk organisme ini yang berbeda secara morfologis dan serologis dengan C.psittaci dan C.trachomatis

·         Distribusi penyakit : Diperkirakan tersebar di seluruh dunia. Penyakit ini ditemukan di finlandia, denmark, norwegia, jerman, spanyol, kanada, australia, jepang, filipina dan amerika serikat. Isolasi mula-mula dilakukan di taiwan. Antibodi jarang muncul pada anak-anak dibawah 5 tahun, angka prefelensi meningkat pada remaja dan dewasa muda kemudian mendatar sekitar 50% pada umur 20-30 tahun. Prefalensi tetap tinggi pada orang tua. Walupun secara klinis penyakit ini lebih sering terjadi pada dewasa muda, penyakit ini menyerang semua umur, delapan dari delapan belas kasus dilaporkan dari kanada pada orang yang berusia di atas 70 tahun dan paling tua usia 90 tahun. Tidak ada variasi musiman.
·         Reservior : Diperkirakan manusia. Tidak ada hubungannya dengan burung, tidak pernah dapat diisolasi atau tidak pernah ditemukan antibodi pada merpati dan burung lain yang ditangkap pada lokasi KLB, demikian pula tidak ditemukan pada anjing maupun kucing
·         Cara – cara penularan : Tidak diketahui, kemungkinan dapat menular melalui kontak langsung dengan sekret, menyebar melalui pakaian dan udara
·         Masa inkubasi : Tidak diketahui mungkin paling pendek 10 hari
·         Masa penularan : Tidak jelas, namun diduga dapat memanjang berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada KLB yang terjadi pada kelompok militer. KLB berakhir pada 8 bulan

·         Kerentanan dan kekebalan : Semua orang rentan terhadap penyakit ini. Kemungkinan timbulnya gejala klinis meningkat sejalan dengan adanya penyakit kronis yang diderita sebelumnya. Adanya antibodi spesifik dalam darah membuktikan bahwa kekebalan dapat terjadi setelah mengalami infeksi. Namunserangan kedua pneumonia ditemukan pada anggota militer dengan respon serologis tipe sekunder pada serangan kedua.
·         Cara – cara pemberantasan :
Ø  Cara – cara pencegahan
1.    Hindari tempat tinggal atau tempat tidur yang berdesakan
2.    Terapkan kebersihan perorangan; tutup mulut bila batuk dan bersin, buanglah ingus dan dahak secara saniter dan cucilah tangan dengan seksama sesering mungkin.
Ø  Pengawasan penderita, kontak dan lingkungan sekitarnya
1.    Laporkan pada otoritas kesehatan setempat : wajib dilaporkan kalau ada wabah, tidak diperlukan laporan individual.
2.    Isolasi : tidak perlu. Melaksanakan kewaspadaan umum
3.    Disinfeksi serentak : terhadap dicharge dari hidung dan tenggorokan
4.    Karantina : tidak perlu.
5.    Imunisasi kontak : tidak perlu
6.    Penyelidikan terhadap kontak dan sumber infeksi : periksa semua anggota keluarga dan diobati apabila ternyata positif
7.    Pengobatan spesifik :Tetracycline atau erythromycin oral 2 gram per hari untuk 10-14 hari. Macrolide jenis baru seperti azithromycin dan clarithomycin dapat juga digunakan.Fluoroquinolone yang baru juga terbukti efektif. Diagnosa pasti sangat sulit ditegakkan pada situasi awal penyakit, pengobatan empiris didasarkan pada gejala klinis.
Ø  Penanggulangan wabah
Penemuan kasus secara dini dan pengobatan yang tepat
Ø  Implikasi bencana : tidak ada

Beberapa orang yang rentan (mudah terkena) pneumonia adalah:

1. Peminum alkohol
2. Perokok
3. Penderita diabetes
4. Penderita gagal jantung
5. Penderita penyakit paru obstruktif menahun
6. Gangguan sistem kekebalan karena obat tertentu (penderita kanker, penerima organ cangkokan)
7. Gangguan sistem kekebalan karena penyakit (penderita AIDS).

PENCEGAHAN


Untuk orang-orang yang rentan terhadap pneumonia, latihan bernafas dalam dan terapi untuk membuang dahak, bisa membantu mencegah terjadinya pneumonia.
Vaksinasi bisa membantu mencegah beberapa jenis pneumonia pada anak-anak dan orang dewasa yang beresiko tinggi:
1. Vaksin pneumokokus (untuk mencegah pneumonia karena Streptococcus pneumoniae)
2. Vaksin flu
3. Vaksin Hib (untuk mencegah pneumonia karena Haemophilus influenzae type b).

Penyebaran Pneumonia

1 komentar: